Terkadang kita terlalu penat dan letih dengan rutinitas, sehingga kita merasa kebahagiaan seolah menghilang dari kehidupan kita, padahal kebahagiaan dan ketenangan itu bisa kita dapatkan dengan cara mensyukuri apa yang kita miliki dan jangan lupa perbanyak istigfar agar kita selalu diberi jalan keluar dari setiap kesempitan dan kesedihan. “Barang siapa yang memperbanyak istigfar, niscaya Allah akan memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, untuk setiap kesempitannya dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka”_(HR. Ahmad dan Ibnu Abbas)
Mungkin kedua orang tuamu belum memberikan semua yang kau
inginkan. Tapi yakinlah bahwa keduanya telah memberikan kepadamu semua yang
mereka miliki.
Ketidakberhasilan di masa lalu adalah proses menuju kebaikan.
Seandainya pun ada kesempatan untuk merubah masa lalu, mungkin saya akan
meolaknya. Bukan karena masa lalu saya sangat baik, namun karena apapun yang
saya alami dimasa lalu adalah proses pembentukan untuk diri saya yang sekarang.
Sama halnya dengan orang-orang yang saya temui dimasa lalu dan tidak pernah
dapat bertemu lagi di kemudian hari. Bukan tanpa rasa kehilangan, hanya saja
setiap yang Allah gariskan pastilah membawa kemanfaatan. Jadi, untuk apa
menyelesaikan hal yang membawa kebaikan?. Terima kasih masa lalu....
Bahagia itu bermula dengan diri sendiri. Bukan dengan
pasangan, bukan dengan harta dan bukan juga dengan kerja. Sungguh hanya kamu
dengan Allah. Setiap yang terjadi ada hikmah yang tersendiri. Berhenti mengeluh
dan mulai syukuri walau sekecil-kecil nikmat Ilahi.
Orang yang baik adalah orang yang banyak mendatangkan kebaikan kepada orang lain. Inilah yang perlu ita jadikan pegangan di dalam kehidupan ini. (Habib Ali Zaenal)
MasyaAllah Tabarakallah. Banyaknya langkah dalam
perjalananmu, akan menentukan seberapa kenikmatan yang akan kamu dapatkan. Sebab,
kenikmatan akan ditentukan oleh siapa yang menjadi tujuannya, dan tujuan yang
hakiki ialah Sang Pencipta.
“Di antara tanda-tanda ukhuwah yang sebenarnya ialah mau
menerima krtitikan dari teman, menutupi aib teman dan memberi maaf atas
kesalahannya”_(Imam Syafi’i)
Perasaan itu seperti hujan, awalnya hanya dipendam, lalu
jika sudah tak terbendung maka terjadilah penumpahan yang hebat. Entah itu
bahagia atau terluka
Inginku hanya sederhana tapi memiliki perjuangan yang luar
biasa. Berharap semoga Allah tetap menuntunku agar aku tak salah arah.
Dear Kamu. Hidupmu tidak selalu tentang kesenangan. Akan ada
saatnya kamu menangis, ada saatnya kamu kecewa dan akan ada saatnya kamu marah.
Tak apa, berusahalah untuk terus tersenyum, karena apa yang kamu lalui hanyalah
sebuah kerikil kecil yang akan selalu menghiasi hidupmu dan kamu mampu
melaluinya. Kamu bisa. Kamu kuat. Kamu terbaik.
“Jika ada kata yang menyakitimu, menunduklah dan biarkan dia
melewatimu. Jangan masukkan ke dalam hati agar hatimu tak lelah.” _(Ali bin Abi
Thalib)
Jika kamu memilih, pilihlah yang terbaik dan jika kamu di
pilih maka jadilah yang terbaik.
Masa sulit sering kali membuat kita lupa mengingat bahkan
lupa menyadari bahwa banyak sekali hal-hal kecil (bahkan besar) yang seharusnya
kita syukuri. Kita hanya fokus pada apa yang menjadi beban kita, sampai lupa
kita bisa membuka mata di pagi hari saja adalah anugrah yang sangat luar biasa.
Jangan lupa bersyukur.
Sahabat sejati adalah bukan mereka yang menutup mata atas
kesalahanmu, tetapi dia yang berani mengingatkanmu agar kamu lebih baik.
Jangan tertipu dengan kelebihan diri. Sebab, yang menulis
belum tentu lebih baik daripada yang membaca. Dan yang memberi nasehat belum
tentu baik dari yang dinasehati. Walau terus, senantiasa menghibur dan
menasehati orang lain. Padahal sebenarnya, dirinyalah yang paling
membutuhkannya. Ingatlah bahwa, jangan pernah merasa lebih baik dari siapa pun.
Ketika kau menyadari bahwa apapun yang ada di dunia ini
hanyalah sementara. Maka engkaupun akan mengerti jika keluh mu perlu sujud,
lelah mu perlu ibadah dan usaha mu perlu tawakkal. Karena sebenarnya yang
membuat manusia lelah ialah karena ketidak yakinannya perihal
persoalan-persoalan yang sebenarnya sudah ada di genggaman Allah ta’ala.
Bersabarlah, karena semua sudah tertulis sebelum tercipta.
“Kelak kau akan mengerti, menahan diri untuk membuat
seseorang tak tersinggung jauh lebih mulia dari pada mengutarakan isi
hati.”_(Ali bin Abi Thalib)
Tetaplah menjadi dirimu sendiri. Yang setiap hari belajar
menjadi lebih baik. Meskipun kamu masih jauh dari kata baik. Karena Allah
menyukai orang-orang yang datang kepada-NYA meskipun ia dengan tertatih.
Kau lupa bahwa seorang penulis pun terkadang menuliskan
kisahnya sendiri. Seorang penyairpun terkadang menulis syair hatinya sendiri.
Lalu apa yang membuat orang lain merasa bahwa seorang penasehat tidak sedang
menasehati dirinya sendiri?
Bersamalah dengan seseorang yang memotivasi kamu untuk
berbuat lebih baik dalam hidup, karena hubungan lebih baik dari sekedar jatuh
cinta. Ini tentang menginspirasi satu sama lain untuk menjadi versi yang lebih
baik dari kamu hari demi hari.
Kalaupun orang lain menyebut kita buruk, tapi sejatinya kita
selalu melakukan hal-hal yang baik, maka sesungguhnya baiklah diri kita. Dan
sebaliknya, meskipun orang lain menganggap kita baik, namun sejatinya yang kita
lakukan adalah hal-hal yang buruk, maka buruklah diri kita. Hanya Allah dan
diri sendiri yang mengetahui baik buruknya diri kita. Maka tidak perlu khawatir
berlebihan dengan penilaian orang lain.
Kita tidak mungkin mampu mengubah pandangan serta penilaian
manusia sekeliling terhadap diri kita. Tapi kita jangan melakukan sikap yang
sama. Ya biarkan saja. Perlu dijelaskan bagaimanapun, hasilnya tetap sama saja
dimata mereka. Biar diam dalam masa yang sama berusaha untuk berubah. Buktikan
dengan tindakan dan usaha. Bukan sekedar kata-kata kosong.
Ilmu tanpa akal ibarat memiliki sepatu tanpa kaki. Dan akal
tanpa ilmu ibarat seperti memiliki kaki tanpa sepatu (Ali bin Abi Thalib)
Kita ingin seperti orang lain, padahal tanpa sadar orang
lain ingin seperti kita. Bersyukur saja dengan apa yang ada. Allah Maha Tau apa
yang paling pantas untuk kita.
Hiduplah sebagaimana semaumu, tetapi ingat bahwa engkau akan mati. Dan cintailah siapa yang engkau sukai, namun ingat engkau akan berpisah dengannya. Dan berbuatlah seperti yang engkau kehendaki, namun ingat engkau pasti akan menerima balasannya nanti (Imam Ghazali)
::Ditulis dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar