NASEHAT UNTUK DIRIKU

Rabu, 24 Maret 2021

Terkadang kita terlalu penat dan letih dengan rutinitas, sehingga kita merasa kebahagiaan seolah menghilang dari kehidupan kita, padahal kebahagiaan dan ketenangan itu bisa kita dapatkan dengan cara mensyukuri apa yang kita miliki dan jangan lupa perbanyak istigfar agar kita selalu diberi jalan keluar dari setiap kesempitan dan kesedihan. “Barang siapa yang memperbanyak istigfar, niscaya Allah akan memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, untuk setiap kesempitannya dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka”_(HR. Ahmad dan Ibnu Abbas)


Mungkin kedua orang tuamu belum memberikan semua yang kau inginkan. Tapi yakinlah bahwa keduanya telah memberikan kepadamu semua yang mereka miliki.


Ketidakberhasilan di masa lalu adalah proses menuju kebaikan. Seandainya pun ada kesempatan untuk merubah masa lalu, mungkin saya akan meolaknya. Bukan karena masa lalu saya sangat baik, namun karena apapun yang saya alami dimasa lalu adalah proses pembentukan untuk diri saya yang sekarang. Sama halnya dengan orang-orang yang saya temui dimasa lalu dan tidak pernah dapat bertemu lagi di kemudian hari. Bukan tanpa rasa kehilangan, hanya saja setiap yang Allah gariskan pastilah membawa kemanfaatan. Jadi, untuk apa menyelesaikan hal yang membawa kebaikan?. Terima kasih masa lalu....


Bahagia itu bermula dengan diri sendiri. Bukan dengan pasangan, bukan dengan harta dan bukan juga dengan kerja. Sungguh hanya kamu dengan Allah. Setiap yang terjadi ada hikmah yang tersendiri. Berhenti mengeluh dan mulai syukuri walau sekecil-kecil nikmat Ilahi.

Siapakah manusia yang paling bahagia?. Manusia yang berhenti nafasnya, namun tidak berhenti pahalanya.

Orang yang baik adalah orang yang banyak mendatangkan kebaikan kepada orang lain. Inilah yang perlu ita jadikan pegangan di dalam kehidupan ini. (Habib Ali Zaenal)


MasyaAllah Tabarakallah. Banyaknya langkah dalam perjalananmu, akan menentukan seberapa kenikmatan yang akan kamu dapatkan. Sebab, kenikmatan akan ditentukan oleh siapa yang menjadi tujuannya, dan tujuan yang hakiki ialah Sang Pencipta.


“Di antara tanda-tanda ukhuwah yang sebenarnya ialah mau menerima krtitikan dari teman, menutupi aib teman dan memberi maaf atas kesalahannya”_(Imam Syafi’i)


Perasaan itu seperti hujan, awalnya hanya dipendam, lalu jika sudah tak terbendung maka terjadilah penumpahan yang hebat. Entah itu bahagia atau terluka 


Inginku hanya sederhana tapi memiliki perjuangan yang luar biasa. Berharap semoga Allah tetap menuntunku agar aku tak salah arah.


Dear Kamu. Hidupmu tidak selalu tentang kesenangan. Akan ada saatnya kamu menangis, ada saatnya kamu kecewa dan akan ada saatnya kamu marah. Tak apa, berusahalah untuk terus tersenyum, karena apa yang kamu lalui hanyalah sebuah kerikil kecil yang akan selalu menghiasi hidupmu dan kamu mampu melaluinya. Kamu bisa. Kamu kuat. Kamu terbaik.


“Jika ada kata yang menyakitimu, menunduklah dan biarkan dia melewatimu. Jangan masukkan ke dalam hati agar hatimu tak lelah.” _(Ali bin Abi Thalib)


Jika kamu memilih, pilihlah yang terbaik dan jika kamu di pilih maka jadilah yang terbaik.


Masa sulit sering kali membuat kita lupa mengingat bahkan lupa menyadari bahwa banyak sekali hal-hal kecil (bahkan besar) yang seharusnya kita syukuri. Kita hanya fokus pada apa yang menjadi beban kita, sampai lupa kita bisa membuka mata di pagi hari saja adalah anugrah yang sangat luar biasa. Jangan lupa bersyukur.


Sahabat sejati adalah bukan mereka yang menutup mata atas kesalahanmu, tetapi dia yang berani mengingatkanmu agar kamu lebih baik.


Jangan tertipu dengan kelebihan diri. Sebab, yang menulis belum tentu lebih baik daripada yang membaca. Dan yang memberi nasehat belum tentu baik dari yang dinasehati. Walau terus, senantiasa menghibur dan menasehati orang lain. Padahal sebenarnya, dirinyalah yang paling membutuhkannya. Ingatlah bahwa, jangan pernah merasa lebih baik dari siapa pun.


Ketika kau menyadari bahwa apapun yang ada di dunia ini hanyalah sementara. Maka engkaupun akan mengerti jika keluh mu perlu sujud, lelah mu perlu ibadah dan usaha mu perlu tawakkal. Karena sebenarnya yang membuat manusia lelah ialah karena ketidak yakinannya perihal persoalan-persoalan yang sebenarnya sudah ada di genggaman Allah ta’ala. Bersabarlah, karena semua sudah tertulis sebelum tercipta.


“Kelak kau akan mengerti, menahan diri untuk membuat seseorang tak tersinggung jauh lebih mulia dari pada mengutarakan isi hati.”_(Ali bin Abi Thalib)


Tetaplah menjadi dirimu sendiri. Yang setiap hari belajar menjadi lebih baik. Meskipun kamu masih jauh dari kata baik. Karena Allah menyukai orang-orang yang datang kepada-NYA meskipun ia dengan tertatih.


Kau lupa bahwa seorang penulis pun terkadang menuliskan kisahnya sendiri. Seorang penyairpun terkadang menulis syair hatinya sendiri. Lalu apa yang membuat orang lain merasa bahwa seorang penasehat tidak sedang menasehati dirinya sendiri?


Bersamalah dengan seseorang yang memotivasi kamu untuk berbuat lebih baik dalam hidup, karena hubungan lebih baik dari sekedar jatuh cinta. Ini tentang menginspirasi satu sama lain untuk menjadi versi yang lebih baik dari kamu hari demi hari.


Kalaupun orang lain menyebut kita buruk, tapi sejatinya kita selalu melakukan hal-hal yang baik, maka sesungguhnya baiklah diri kita. Dan sebaliknya, meskipun orang lain menganggap kita baik, namun sejatinya yang kita lakukan adalah hal-hal yang buruk, maka buruklah diri kita. Hanya Allah dan diri sendiri yang mengetahui baik buruknya diri kita. Maka tidak perlu khawatir berlebihan dengan penilaian orang lain.


Kita tidak mungkin mampu mengubah pandangan serta penilaian manusia sekeliling terhadap diri kita. Tapi kita jangan melakukan sikap yang sama. Ya biarkan saja. Perlu dijelaskan bagaimanapun, hasilnya tetap sama saja dimata mereka. Biar diam dalam masa yang sama berusaha untuk berubah. Buktikan dengan tindakan dan usaha. Bukan sekedar kata-kata kosong.


Ilmu tanpa akal ibarat memiliki sepatu tanpa kaki. Dan akal tanpa ilmu ibarat seperti memiliki kaki tanpa sepatu (Ali bin Abi Thalib)


Kita ingin seperti orang lain, padahal tanpa sadar orang lain ingin seperti kita. Bersyukur saja dengan apa yang ada. Allah Maha Tau apa yang paling pantas untuk kita.


Hiduplah sebagaimana semaumu, tetapi ingat bahwa engkau akan mati. Dan cintailah siapa yang engkau sukai, namun ingat engkau akan berpisah dengannya. Dan berbuatlah seperti yang engkau kehendaki, namun ingat engkau pasti akan menerima balasannya nanti (Imam Ghazali)


::Ditulis dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat :) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar