Aku tak punya waktu untuk membenci orang yang membenciku,
karena aku terlalu sibuk mencintai mereka yang mencintaiku. “Kejelekan dibalas
kejelekan makin runyam, kebaikan dibalas kebaikan itu hal yang lazim, namun
kejelakan dibalas kebaikan ini yang luar biasa”.
Orang-orang yang tetap memilih sendiri padahal bisa membersamai dan dibersamai orang lain, mereka pasti punya alasan sendiri dan alasan itu cukup kuat untuk menopang hidupnya selama ini. Bukankah setiap orang berhak memiliki prinsip atas hidup masing-masing? Jaga jarak, kita tidak saling berhutang nyawa atau terikat oleh aliran darah. Jadi jangan terlalu mencampuri dan kut campur. Sekiranya kurang kerjaan, coba cari hobi baru atau selesaikan apa-apa yang masih sengaja ditunda.
Simpanlah sejenak. Simpanlah sejenak gadget kita sebelum
tidur. Bacalah doa dan dzikir-dzikir sebelum tidur. Sesungguhnya di antara
dzikir yang paling banyak dalam buku-buku doa dan dzikir adalah dzikir sebelum
tidur. Di antara hikmahnya adalah karena tatkala kita tidur, kita pasrahkan
diri kita kepada Allah, karena kita tidak tahu apakah kita masih bisa bangun
kembali atau tidak besok pagi. Good Night
Semua orang punya kisahnya sendiri. Semua orang punya ujian
sendiri. Jika semua orang mampu melewatinya, Kenapa kamu tidak?. Allah tau kamu
mampu, Bangkitlah!. Kita hanya bisa berhenti dan istirahat, ketika kaki kita
sudah menginjak Surga Allah. Dan mendapatkan surga Allah itu tidaklah mudah.
Semakin dewasa itu semakin memfilter lagi. Ngak semua hal
bisa dimasukin dalam hati. Khususnya kalau orang salah paham sama kita. Rasanya
tuh kadang malas buat jelasin. Lebih ke “Yasudahlah...”, Aku ga di hisab karena
perkataan atau prasangka buruknya, biarlah urusan dia dengan Allah kelak, aku
ngak ada urusan dengan apa yang tidak mendatangkan ridho Allah untukku. Semakin
dewasa kamu maka kata “Yasudahlah...” akan sering menjadi opsi pilihanmu.
Karena sikap bodo amat itu terkadang memang diperlukan , namun harus pada
tempatnya. Tidak semua hal harus di urusin...
Kamu. Jangan pernah berhenti menjadi orang baik ya. Kalau kamu capek dijahatin manusia, istirahat dulu sebentar ndak apa. Nangis dulu sebentar, ndak apa. Adukan pada Allah yang menciptakan dan memiliki hatimu. Setelah itu, tetaplah menjadi baik dan selalu berbuat baik, tanpa mengharap balasan dari manusia. Cukup dari Sang Pemilik Alam Semesta saja yaitu Allah Azza wa Jalla.
“Pastikan kita sudah bersedekah hari ini, baik dengan
materi, dengan ilmu, tenaga atau minimal dengan senyum yang tulus” (Abdullah
Gymnastiar)
Tetaplah menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri. Tetaplah
menjadi baik walaupun lelah. Berdamailah dengan keadaan, jangan marah. Badan
boleh lelah, pipi boleh basah, tapi jangan menyerah. Pelan-pelan, Semua akan
menjadi indah. Percayalah!
Hidup itu seperti instagram, ada yang follow, ada yang
unfollow dan bahkan ada yang memblokir. Tidak semua orang suka apa yang kita
lakukan. Tetaplah berbuat baik jika niatmu hanya karena Allah. Karena penilaian
manusia yang penuh dengan kekurangan, tidak akan mempengaruhi penilaian Allah
kepadamu.
Menjadi baik tidak ada kelas khususnya. Pun tak ada guru
yang benar-benar bisa mengajarkannya. Sebatas memahami teori juga bukan jaminan
menjadi yang luar biasa. Lalu apa? . Melalui setiap pelajaran hidup dengan
syukur atas nikmat yang terukur, sabar tanpa perlu berkabar dan ikhlas yang
tiada berkelas.
Jangan sebarkan maksiatmu. Jangan memberi tahu siapaun
tentang maksdiatmu, karena dua sebab : pertama, karena maksiat bukan untuk
dibanggakan. Kedua, karena manusia tidak akan melupakan keburukan, walaupun kau
telah bertaubat.
Kemarin kau bilang : “Aku akan memulai nya besok”. Tapi hari
ini kau masih di tempat yang sama dan mengulang kalimat yang sama seperti
kemarin. Ribuan motivasi tidak akan bisa merubah hidupmu, jika kau masih
berbaring di atas kemalasanmu dan masih merasa nyaman dengan hal yang sia-sia.
Kadang-kadang, untuk belajar dan membuka mata Allah akan
berikan jalan yang sukar dahulu. Jadi, teruslah melangkah dan kurangkan
keluhan. Teruskan langkahmu wahai diri. Suatu hari nanti, jalan yang penuh
kekecewaan pasti membawamu kepada indahnya ujian. Teruskanlah perjuanganmu hingga
Allah memanggilmu pulang.
Orang yang telah menasehatimu dan membimbingmu, dia yang
telah membentuk karakter pribadimu, hingga kamu mempunyai rasa percaya diri
yang kuat, menjadikanmu lebih bersemangat dan selalu ingin berubah lebih baik.
Orang yang seperti itu, jangan pernah sampai kamu hapus namanya dari hatimu,
jangan pernah kamu lupakan dari memori ingatanmu. Karena orang itu sangat
berjasa dalam hidupmu.
Referensi dari berbagai sumber.
Terima kasih sudah membaca dan semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar