Mitos : Berjilbab baiknya saat nanti sudah menikah atau punya anak
Fakta : Berjilbab wajib dilakukan saat muslimah sudah baligh. Lagi pula tidak ada yang menjamin bahwa muslimah bisa terus hidup sampai menikah atau punya anak. Bagaimana jika wafat dalam usia yang masih muda? Tidakkah muslimah ingin wafat dalam keadaan menutup auratnya dengan sempurna?
Mitos : Berjilbab membuat rambut menjadi kusam
Fakta : Ada fakta terbaru mengenai ‘canggih’nya jilbab. Dr.Muhammad Nidaa berkata dalam Al-Hijaab wa Ta’tsiruuha ‘Ala Shihhah wa Salamatus Sya’ri tentang pengaruh jilbab terhadap kesehatan dan keselamatan rambut.
“Jilbab dapat melindungi rambut. Penelitian dan percobaan
telah membuktikan bahwa perubahan cuaca dan cahaya matahari langsung akan
menyebabkan hilangnya kecantikan rambut dan pudarnya warna rambut. Sehingga
rambut menjadi kasar dan berwarna kusam. Sebagaimana juga udara luar (oksigen)
tidaklah berperan dalam pertumbuhan rambut. Karena bagian rambut yang terlihat
di atas kepala yang dikenal dengan sebutan batang rambut tidak lain adalah
sel-sel kornea (yang tidak memiliki kehidupan). Ia akan terus memanjang berbagi
sama rata. Bagian kulit yang aktif inilah yang menyebabkan rambut bertambah
panjang dengan ukuran sekian milimeter setiap hari. Ia mendapat suplai makanan
dari sel-sel darah dalam kulit.”
Mitos : Berjilbab membuat kegerahan
Fakta : Ada begitu banyak bahan jilbab yang bagus dan tidak
membuat gerah. Mungkin ada beberapa muslimah yang gerah saat mula-mula memakai
jilbab, namun lama kelamaan akan terbiasa. Dan efek sejuknya jilbab itu, lebih
dari sisi fisik saja, melainkan sampai hati. Hati menjadi tenang karena
berusaha taat terhadap yang Allah perintahkan.
Juga yang terpenting, di akhirat keputusan muslimah memakai jilbab
insya Allah jadi salah satu jalan dijauhkan
dari panasnya api neraka.
Mitos : Berjilbab dipakai oleh muslimah yang kaku
Fakta : Ada banyak muslimah berjilbab rapi yang ramah, penuh
kebaikan, aktif menebar manfaat, humoris, asik, ceria dan menyenangkan (iyaa...
seperti kamu. Yang lagi baca kalimat ini). Sepertinya orang yang mengatakan dan
berpikiran seperti ini bisa jadi akibat kurang gaul dan kurang jauh
travelling-nya. Atau karena beliau menemukan beberapa muslimah yang memang
sifat dasarnya kurang pintar bergaul dan kemudian mengeneralisasi bahwa
muslimah yang berjilbab sosoknya kaku. Nah poin pentingnya, kurang pintar
bergaul itu kan karena sifatnya, bukan karena memakai jilbab atau tidak
berjilbabnya.
Mitos : Berjilbab membuat sulit mendapat pekerjaan
Fakta : Alhamdulillah, hampir tidak ada pekerjaan yang mengharuskan
pekerjaannya tidak memakai jilbab. Kalaupun ada, itu pekerjaan yang tidak baik
dan tidak layak untuk dituju.
Dan muslimah, ingatkanlah hatimu bahwa Allah lah yang
memberikanmu rezeki. Allah yang Maha Pemurah akan memberikanmu rezeki dari
pekerjaan yang baik dan halal. Jangan pernah menggantungkan harapan akan
mendapat rezeki dari pekerjaan yang menyebabkan dirimu menjadi durhaka kepada
Allah.
Mitos : Berjilbab membuat lelaki menjauh, sehingga sulit
bertemu jodoh
Fakta : Coba tanyakan ke dalam hati. “Tidakkah memang aku
menginginkan bahwa laki-laki yang meminangku adalah ia yang shalih dan
terpilih. Ia yang datang bukan sembarang orang, melainkan yang ingin datang
karena menghormati penjagaan diriku. Ia yang datang adalah ia yang memiliki
perasaan cemburu jika auratku terbuka dan dinikmati oleh tidak berhak
melihatnya”.
Lebih baik yang datang satu, tapi yang benar-benar
berkomitmen dan menghargaimu karena penjagaan dirimu dan indahnya akhlakmu.
Daripada yang datang beribu tapi hanya ingin merayu dan menikmati kecantikan
dirimu.
Sumber : Buku Muslimah Bercahaya : Arif Rahman Lubis. Hal
51-54
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar